Selamat datang di website Kami.

admin@schoolofmind.id +6282133239889

Mengatasi Tantrum pada Anak Usia Dini

Mengatasi tantrum pada anak usia dini

Tantrum merupakan kondisi yang sering dilakukan oleh anak-anak balita. Tantrum adalah kondisi perilaku yang dilakukan oleh anak dalam meluapkan emosinya dalam bentuk yang ekstrem atau agresif.

Luapan emosi ini diwujudkan anak dalam bentuk tangisan yang kencang, berguling di lantai, melempar barang, membenturkan kepala serta melukai badan, dan masih banyak lagi yang lain.

Menurut Potegal & Davidson (2003) menjelaskan bahwa terdapat klasifikasi tantrum pada anak sesuai dengan rentang usianya. Pada usia 18-48 bulan presentase tantrum pada anak mencapai 875.

Pada umumnya tantrum disebabkan karena rasa marah, kesal, dan frustasi yang dirasakan oleh anak dan ia tidak dapat mengungkapkan apa yang diinginkan atau dibutuhkannya.

Durasi tantrum pada anak dalam waktu satu minggu rata-rata berdasarkan usianya meliputi sebagai berikut:

  • 8x pada anak 1 tahun dengan durasi sekitar 2 menit
  • 9x pada anak 2 tahun dengan durasi sekitar 4 menit
  • 6x pada anak 3 tahun dengan durasi sekitar 4 menit
  • 5x pada anak 4 tahun dengan durasi sekitar 5 menit

Baca juga : 5 Tanda orang tua salah mendidik anak

Berikut adalah upaya yang dilakukan orangtua saat anak tantrum:

  • Tetap tenang

Untuk mengatasi anak yang tantrum orangtua harus tenang. Pelajari pola tantrum yang ada pada anak. Amati hal-hal yang membuatnya menjadi lebih tenang. Jangan panik atau gegabah menawarkan solusi saat anak tantrum. Karena hal ini akan memicu pengulangan perilaku tersebut pada anak.

  • Abaikan anak sampai lebih tenang

Anak yang tantrum perlu diberikan jeda waktu baginya untuk menemukan masalah dan mengungkapkan hal yang dibutuhkannya. Abaikan anak hingga anak merasa lebih tenang. Seringkali anak akan menjadi lebih marah saat didekati orangtua , sehingga cara terbaik saat anak tantrum adalah membiarkannya lebih tenang dan ajak berkomunikasi saat anak sudah lebih tenang dari sebelumnya.

  • Jangan memukul anak

Sebagian orangtua mungkin beranggapan bahwa anak yang tantrum adalah anak nakal. Padahal kondisi ini merupakan suatu hal yang wajar dialami oleh anak. Jangan menggunakan kekerasan dengan harapan anak diam saat tantrum. Hal ini tidak akan menyelesaikan masalah malah menambah parah tantrum pada anak.

  • Jangan menyerah atau memberi hadiah untuk meredakan amarah anak

Saat anak tantrum jangan sekali-kali memberi hadiah atau memberi prasyarat agar anak diam. Hal ini hanya akan merusak pola didik yang harusnya diberi pada anak. Reward hanya diberikan saat anak berhasil melakukan suatu hal atau mencapai pencapaian tertentu. Jika dengan menangis ia mendapatkan hadiah, hal ini akan tertanam pada anak jika ingin mendapatkan hadiah ia akan tantrum dan menangis. Sehingga orangtua tidak disarankan untuk melakukan hal ini pada anak untuk meredakan tantrum.

  • Jauhkan dari benda berbahaya pada anak

Saat tantrum anak sering membahayakan diri sendiri. Maka dari itu jauhkan anak dari benda berbahaya saat anak tantrum. Hal ini sebagai upaya untuk meminimalisir potensi anak terluka saat tantrum.

Itulah upaya yang dilakukan orangtua saat anak tantrum, semoga bermanfaat!

Baca juga : Dampak Gadget Bagi Anak, Cara Mencegah Anak Kecanduan Gadget!