Selamat datang di website Kami.

admin@schoolofmind.id +6282133239889

Jangan Membentak! Inilah 5 Strategi Menyampaikan Kritik pada Anak

Seringkali orang tua kesulitan untuk mengkritik anak.

Kritik yang diberikan pada anak banyak disalah artikan memarahi, dan seringkali tidak diterima oleh anak.

Anak yang memiliki idealismenya sendiri bukan berarti dibiarkan begitu saja, pada dasarnya mereka juga membutuhkan dukungan dan petunjuk dari orang tua tentang dunia.

Untuk menghindari perdebatan dengan anak, orang tua harus memiliki strategi menyampaikan kritik pada anak.

Berikut adalah strategi yang dapat dilakukan orang tua dalam menyampaikan kritik pada anak:

Sampaikan spesifik pada kesalahan anak bukan pada pribadinya

Saat menyampaikan kritik pada anak, orang tua harus fokus pada kesalahan. Fokus pada kesalahan akan membuat anak memahami letak kesalahan yang dilakukannya. Misalnya, “kamu selalu pemalas, setelah bermain tidak mau merapikan“, seharusnya kalimat yang benar adalah “mainan adik berantakan, tolong diberesi ya setelah bermain”. Sehingga kesalahan utama adalah terletak pada mainan yang berantakan, bukan anak yang pemalas.

Baca juga: 5 Cara Orang Tua dalam Menghadapi Remaja Keras Kepala

Dengarkan dan terima perasaan anak

Misalnya di kondisi anak tidak merapikan mainan setelah bermain hal ini bukan berarti dia malas. Bisa jadi si kecil lupa atau lelah. Maka dari itu, dengarkan dan terima yang dirasakan anak. Memahami sudut pandang anak akan lebih mempermudah orang tua dalam menentukan strategi apa yang harus dilakukan untuk meluluhkan hati anak.

Fokus pada situasi dan perilaku baik anak

Saat anak menghilangkan mainan, yang dilakukan oleh orang tua bukan malah menyalahkannya. Namun beri afirmasi positif agar anak dapat merubah perilakunya. Misalnya beri kalimat “Wah, seandainya mainannya dimasukkan ke dalam box, pasti nanti saat bermain adik tidak bingung lagi. Kalimat seperti ini lebih ramah bagi kesehatan mental anak, dibandingkan dengan menyalahkannya secara sepihak.

Beri anak bekal pemikiran bahwa kesalahan harus diakui dan diperbaiki bukan dihindari

Anak yang bersalah harus diberi penjelasan mengenai hal telah dilakukannya. Hal ini agar anak dapat belajar mengenai tanggung jawab sejak dini. Beri pengertian bahwa setiap hal yang dilakukan anak ada konsekuensinya. Sehingga anak dapat lebih berhati-hati dalam bertindak dan memikirkan dampak baik dan buruk bagi kehidupannya.

Baca juga: 4 Cara Orang Tua Mengarahkan Anak Memilih Teman yang Baik