Teknik Terapi Pemaafan untuk Menurunkan Kecemasan
Teknik pemaafan merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah psikologis salah satunya kecemasan.
Melalui pemaafan seseorang dapat menurunkan rasa kesal, marah, dan kondisi emosi yang tidak nyaman sehingga menyebabkan cemas.
Teknik pemaafan berarti seseorang tersebut telah menerima dan ikhlas terhadap suatu peristiwa yang dialaminya dengan lapang dada.
Memaafkan diri sendiri, orang lain, atau suatu peristiwa akan memunculkan ketenangan bagi diri sendiri.
Penelitian terdahulu mengemukakan bahwa pemaafan dapat menghilangkan emosi negatif dan memunculkan emosi positif.
Banyak orang yang masih belum memahami tentang proses memaafkan. Mereka berpikir memaafkan adalah sekedar mengucapkan kata “maaf” atau hanya sekedar berkomiten untuk memaafkan saja.
Akan tetapi pada kenyataannya banyak yang masih merasa sakit hati ketika teringat apa yang pernah terjadi.
Memaafkan lebih dari sekedar kata-kata “aku maafkan kamu”, akan tetapi prosesnya sangat berkaitan dengan kinerja sel saraf kita. Itulah mengapa terkadang memaafkan tidak selalu mudah.
Pemaafan dapat meningkatkan penerimaan seseorang terhadap suatu hal, artinya peserta sudah menerima bahwa terjadinya peristiwa itupun sudah sesuai dengan kehendak Tuhan.
Pada saat seseorang bersedia memaafkan, maka ketenangan mulai dirasakan sehingga perasaan negatif mulai berkurang.
Pada kasus-kasus yang sulit, proses pemaafan perlu menggunakan prosedur tertentu dan dilakukan dalam beberapa sesi. Namun jika kasusnya ringan, maka kita bisa melakukan secara mandiri dengan beberapa tahapan yaitu :
- Tutup mata Anda, lalu bayangkan orang yang Anda anggap bertanggungjawab atas perasaan yang Anda rasa
- Ingat-ingat kembali secara detil, apa dan bagaimana peristiwa itu bisa terjadi. Munculkan segala perasaan yang menyertai peristiwa tersebut. Jika sudah menemukan perasaannya, identifikasi, kira-kira itu perasaan apa? dari 0 sampai 10 ada di angka berapa?
- Perbesar (amplify) perasaan yang muncul tersebut, dan rasakan perasaan itu bersarang dimana. Lalu bersiap-siap untuk melepaskan perasaan tersebut.
- Lihat lagi bayangan orang tersebut, dan dengan segenap hati katakan apa yang memang ingin anda katakan pada bayangan orang yang pernah menyakiti Anda tersebut. Lakukan hingga benar-benar lega.
- Setelah merasa lega, niatkan untuk memaafkan dia sepenuhnya. Ucapkanlah maaf.
- Bayangkan Anda menjadi dia, dan amati bagaimana perasaan serta pikirannya tentang kita dan peristiwa tersebut. Amati permasalahan ini dari sudut pandangnya, temukan hikmahnya disana.
- Doakan orang yang menyakiti hati Anda, karena Anda tahu bahwa ketika Anda bisa mendoakannya itu tandanya Anda pribadi yang kuat.
Semoga bermanfaat ya
Baca juga :
Hati-Hati Dalam Mendidik Anak! Orang Tua Harus Hindari Hal Ini
Kunjungi Official Website Kami [LINK]
Editor : Ega Edva Nurusyifa’ Hartono